Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2020

Macam-Macam Sholat Jahr dan Sirr

Sepakat para ulama fiqih bahwasanya disunnahkan menjahr-kan (mengeraskan) bacaan dalam sholat Subuh, Maghrib, Isya, Jum'at, 'Idain (Idul Fitri & Adha), Tarawih dan Witir Ramadhan. Dan disunnahkan mensirr-kan (merendahkan/ merahasiakan) bacaan dalam sholat Zuhur dan Ashar. Diambil dari Kitab  al-Fiqh al-Islamiy wa Adillatuh  Karya Dr. Wahbah az-Zuhailiy Juz 1

Arah Pandangan Mata Ketika Sholat

Mazhab Syafi'i dan lainnya mengatakan : "Dianjurkan (disenangi) untuk melihat ke arah tempat sujud bagi orang yang sholat, karena perbuatan itu lebih mendekati kepada kekhusyukan". Sebagaimana telah diriwayatkan Ibnu 'Abbas  رضي الله عنهما  dia berkata : "Adapun Rasulullah  صلى الله عليه وسلم  apabila memulai sholat, beliau tidak melihat kecuali ke arah tempat sujudnya". Yang demikian itu tidak dilakukan saat tasyahud, melainkan hendaklah melihat kepada jari telunjuk sebagai isyarat dengannya. Diambil dari Kitab  al-Fiqh al-Islamiy wa Adillatuh  Karya Dr. Wahbah az-Zuhailiy Juz 1

Apakah dianjurkan untuk bergeser dari tempat sholat fardhu kalau mau sholat sunnah?

Menurut mazhab Syafi’i, disunnahkan bagi orang yang sholat fardhu untuk bergeser dari tempatnya setelah selesai sholat fardhu untuk melaksanakan sholat sunnah. Apabila tidak mudah bagi orang yang sholat untuk bergeser disebabkan berdesak-desakkan dan sebagainya, Maka disunnahkan untuk mengucapkan kalimat yang diluar dari perbuatan sholat, seperti mengucapkan ; Apakah kamu selesai sholat fardhu? Dan hal yang semisalnya, kemudian ia memulai sholat sunnah yang ia inginkan. Diambil dari Kitab al-Fiqh 'ala al-Madzahib al-Arba'ah Karya 'Abdurrahman al-Jaziriy Juz 1 Halaman 301.

Makna Adzan Serta Dalilnya

Makna adzan menurut bahasa ialah pemberitahuan, sebagaimana firman Allah Ta’ala ; وَاَذَانٌ مِّنَ اللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖٓ “ Dan satu maklumat (pemberitahuan) dari Allah dan Rasul-Nya ” [1]   Yaitu, Pemberitahuan. Dalam ayat yang lain Allah Ta’ala juga berfirman ;   وَاَذِّنْ فِى النَّاسِ بِالْحَجِّ “Dan serulah manusia untuk mengerjakan haji” [2] Yaitu, Beritahukanlah mereka. Sedangkan maknyanya dalam syara’ ialah pemberitahuan dengan masuknya waktu sholat, dengan dzikir (lafaz) yang dikhususkan. Adapun dalil disyariatkannya adzan ialah dari al-Qur’an, Sunnah, Ijma’. Sebagaimana firman Allah Ta’ala ; يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا نُوْدِيَ لِلصَّلٰوةِ مِنْ يَّوْمِ الْجُمُعَةِ فَاسْعَوْا اِلٰى ذِكْرِ اللّٰهِ …. ‘Wahai orang-orang yang beriman! Apabila telah diseru untuk melaksanakan salat pada hari Jum‘at, maka segeralah kamu mengingat Allah ….” . [3] Dalam ayat lain Allah berfirman ; وَاِذَا نَادَيْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ اتَّخَذ...

Rukun Sholat Menurut Mazhab Syafi'i

Menurut Mazhab Syafi’i, Rukun Sholat ada 13 macam ; 5  Rukun  Qauliyyah (Ucapan) dan 8  Rukun  Fi’liyyah (perbuatan). Adapun 5  Rukun  Qauliyyah yaitu ; 1.       Takbiratul Ihram 2.       Membaca al-Fatihah 3.       Membaca Tasyahud Akhir 4.       Membaca Sholawat atas Nabi Shallahu ‘alaihi wa sallam 5.       Mengucapkan salam yang pertama Sedangkan 8  Rukun  Fi'liyyah yaitu ; 1.       Niat 2.       Berdiri bagi yang mampu dalam sholat fardhu 3.       Ruku’ 4.       I’tidal 5.       Sujud pertama dan kedua 6.       Duduk di antara dua sujud 7.       Duduk Tasyahud Akhir 8.       Tertid ...

SKRIPSI : Penerapan Asbabun Nuzul Pada Surah Yasin Menurut Tafsir Al-Mishbah Karya M. Quraish Shihab

Oleh : Maulana Ihsan, S.Ud WhatApp : 082184783822 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i NOTA DINAS ......................................................................................................... ii SURAT ORISINALITAS SKRIPSI ..................................................................... iii PENGESAHAN ...................................................................................................... iv MOTTO                                                                             ...

Sayyidul Istighfar (Rajanya Istighfar)

Sabda Rasulullah ; (وَعَنْ شَدَّادِ بْنِ أَوْسٍ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم : سَيِّدُ اَلِاسْتِغْفَارِ أَنْ يَقُولَ اَلْعَبْدُ اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ  وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اِسْتَطَعْتُ أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ أَبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ وَأَبُوءُ لَكَ بِذَنْبِي فَاغْفِرْ لِي; فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ اَلذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ )  أَخْرَجَهُ اَلْبُخَارِيُّ. Artinya : Dari Syaddad Ibnu Aus Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Permohonan ampunan (istighfar) yang paling utama ialah seorang hamba membaca (artinya = Ya Allah Engkaulah Tuhanku tidak ada Tuhan selain Engkau yang telah menciptakan diriku aku hamba-Mu aku selalu berada dalam ikatan-Mu dan perjanjian-Mu selama aku mampu aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan yang aku perbuat aku mengaku kepada-Mu dengan dosaku maka ampunilah a...

Pentingnya Ilmu Asbabun Nuzul Dalam Memahami Isi Al-Qur'an

A.       Definisi Asba>b al-Nuzu>l Asba>b al-nuzu>l ayat-ayat Alquran merupakan salah satu alat bantu untuk memahami dan menafsirkan Alquran secara benar dan komprehensif. Tanpa mengetahui asba>b al-nuzu>l suatu ayat dapat mengakibatkan salah tafsir dalam memahami maksud dan tujuan diturunkannya ayat-ayat Alquran. Begitu pentingnya mengetahui asba>b al-nuzu>l ayat-ayat Alquran, maka pemahaman terhadap makna dan maksud ayat-ayat yang diturunkan akan dapat menghilangkan perasaan sikap keragu-raguan dalam menafsirkannya. [1] Asba>b al-nuzu>l mengandung arti peristiwa-peristiwa khusus yang terjadi di masa Rasulullah SAW., yang melatarbelakangi turunnya ayat-ayat Alquran, baik berupa jawaban, penegasan, ataupun teguran terhadap peristiwa tersebut. [2] Ada tiga definisi yang dikemukakan oleh para ulama tafsir tentang asba>b al-nuzu>l [3] : 1.       Suatu peristiwa yang terjadi menjelang t...