Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2020

Bolehkah Menghidangkan Makanan Dalam Acara Tahlilan?

Dalam setiap pelaksanaan tahlilan, tuan rumah memberikan makanan kepada orang-orang yang mengikuti tahlilan. Selain sebagai sedekah yang pahalanya diberikan kepada orang yang telah meninggal dunia, motivasi tuan rumah adalah sebagai penghormatan kepada para tamu yang turut mendoakan keluarga yang meninggal dunia. Dilihat dari sisi sedekah, bahwa dalam bentuk apapun, sedekah merupakan sesuatu yang sangat dianjurkan. Memberikan makanan kepada orang lain adalah perbuatan yang sangat terpuji. Sabda Nabi ﷺ : عَنْ عَمْرِو بْنِ عَبَسَةَ قَالَ أَتَيْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقُلْتُ يَا رَسُوْلَ اللهِ مَا الإسْلَامُ قَالَ طِيْبُ الْكَلَامِ وَإطْعَامُ الطَّعَامِ ( رواه أحمد ) “ Dari Amr bin Abasah, ia berkata, saya mendatangi Rasulullah SAW kemudian saya bertanya, “Wahai Rasul, apakah Islam itu?” Rasulullah SAW menjawab, “Bertutur kata yang baik dan menyuguhkan makanan.” (HR Ahmad) Kaitannya dengan sedekah untuk mayyit, pada masa Rasulullah ﷺ jangankan makanan, kebun ...

HUKUM SHOLAT DI BELAKANG SHAF YANG ADA CELAH MENURUT 4 IMAM

  Menurut mazhab Hanafi, Maliki dan Syafi’i, Sholat di belakang shaf yang ada renggang atau celah hal ini makruh menurut kesepakatan para imam mazhab, tidak termasuk Imam Hambali. Sedangkan menurut mazhab Hambali : Jika seseorang sholat di belakang shaf yang ada renggang atau celah, jika dia sendirian maka batal sholatnya. Tapi, jika bersama lainnya, maka makruh sholatnya. Diterjemahkan dari Kitab al-Fiqh 'ala Mazahib al-Arba'ah Karya 'Abdurrahman al-Jaziriy Jilid 1 Halaman 253

KISAH ORANG YANG MEMBUNUH 99 JIWA

  Di dalam kitab al-Bidayah wa al-Nihayah karya Ibnu Katsir, beliau mengutip sebuah hadis riwayat Imam Bukhari yang berbunyi حدثنا محمد بن بشار حدثنا محمد بن أبي عدي عن شعبة عن قتادة عن أبي الصديق الناجي عن أبي سعيد الخدري رضي الله عنه عن النبي صلى الله عليه وسلم قال كان في بني إسرائيل رجل قتل تسعة وتسعين إنسانا ثم خرج يسأل فأتى راهبا فسأله فقال له هل من توبة قال لا فقتله فجعل يسأل فقال له رجل ائت قرية كذا وكذا فأدركه الموت فناء بصدره نحوها فاختصمت فيه ملائكة الرحمة وملائكة العذاب فأوحى الله إلى هذه أن تقربي وأوحى الله إلى هذه أن تباعدي وقال قيسوا ما بينهما فوجد إلى هذه أقرب بشبر فغفر له   Telah bercerita kepada kami Muhammad bin Basysyar telah bercerita kepada kami Muhammad bin Abu 'Adiy dari Syu'bah dari Qatadah dari Abu Ash-Shiddiq An-Najiy dari Abu Sa'id Al Khudriy radliyallahu 'anhu dari Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Ada seorang dari kalangan Bani Isra'il yang telah membunuh sembilan puluh sembilan orang manusia kemudian dia perg...

MACAM-MACAM MATI SYAHID

  Menurut mazhab Syafi’i Syahid terbagi menjadi 3 macam, yaitu : 1.    Syahid dunia dan akhirat, yaitu orang yang memerangi orang-orang kafir untuk meninggikan kalimat Allah Ta’ala tanpa riya’ dan ber hianat dari harta rampasan perang (ghanimah). Ghulul ialah mengambil harta rampasan perang sebelum pembagian sesam a para mujahid. 2.    Syahid dunia saja, yaitu orang yang berperang karena harta rampasan perang sekalipun bersamaan untuk meninggikan kalimat Allah, atau memerangi orang yang riya’ dan berkhianat terhadap harta rampasan perang. 3.    Syahid akhirat saja, yaitu orang meninggal karena keruntuhan sesuatu, tenggelam, dan sebagainya. Seperti orang yang dibunuh dalam keadaan dizalim, terbagi menjadi 2 yaitu : a.    Dua pertama di atas (nomor 1 dan 2) Haram dimandikan dan disholatkan atas keduanya sekalipun dalam keadaan berhadas kecil atau besar. Tidak ada perbedaan antara seorang yang membunuh dari dua bagian yang disebut di a...

Hukum mengulangi sholat jenazah menurut 4 Imam Mazhab

  1.   Menurut mazhab Hanafi dan Maliki, “Dimakruhkan mengulangi sholat atas jenazah, dan tidaklah sholat jenazah itu kecuali sekali sebagaimana sholat pertama secara berjamaah. Jika sholat pertama tanpa jamaah, maka dianjurkan mengulangi secara berjamaah sebelum dikuburkan”. 2.   Menurut mazhab Syafi’i, “Disunnahkan sholat atas jenazah untuk kedua kalinya (sekali lagi) bagi orang yang tidak ikut sholat jenazah yang pertama, sekalipun sudah dikuburkan”. 3.   Menurut mazhab Hambali, “Boleh mengulangi sholat atas jenazah bagi orang yang tidak ikut sholat jenazah yang pertama, sekalipun sudah dikuburkan”. Lihat Kitab al-Fiqh 'Ala Madzahib al-Arba'ah Karya 'Abdurrahman al-Jaziriy Jilid 1 Halaman 479